Mengenal 4 Tingkatan Pramuka di Indonesia, Mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega

Mengenal 4 Tingkatan Pramuka di Indonesia
Ilustrasi: Anggota Pramuka/Asset: Kwarcab Gunungkidul

Layaknya pendidikan formal di Indonesia, kegiatan Pramuka yang termasuk ke dalam kegiatan pendidikan non-formal juga memiliki tingkatan, yang biasanya dikenal sebagai tingkatan pramuka.

Pramuka sendiri merupakan suatu kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat pada beberapa jenjang pendidikan, seperti sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang bertujuan untuk membentuk karakter setiap anggotanya dan menumbuhkan sikap terampil dan cakap.

Karena pramuka saat ini terdapat di beberapa jenjang pendidikan secara langsung, dengan begitu terdapat beberapa tingkatan pramuka berbeda pada setiap jenjang pendidikan tersebut.

Pada artikel ini, Toko Pramuka akan membahas 4 tingkatan dalam pramuka, yaitu pramuka siaga, penggalang, penegak dan pandega. Tingkatan tersebut merupakan hal umum yang bisa kita kenali dengan mudah, karena tingkatan tersebut hanya dibedakan berdasarkan tingkatan pendidikan dari anggotanya.

Berikut merupakan 4 Tingkatan Pramuka yang telah Toko Pramuka rangkum dari berbagai sumber.

Pramuka Siaga

Pertama, terdapat tingkatan pramuka siaga. Dimana tingkatan ini pada umumnya memiliki anggota dengan rentan usia 7 tahun hingga 10 tahun atau pada saat usia Sekolah Dasar (SD).

Nama siaga sendiri diambil dari istilah siaga, yang mengacu pada kesigapan masyarakat Indonesia untuk meraih kemerdekaan sejak berdirinya organisasi yang digagas oleh Boedi Oetomo terbentuk pada tahun 1908.

Selain itu, dalam tingkatan ini juga memiliki satuan, dimana satuan terkecil dalam tingkat siaga ini disebut dengan barung. Dalam satu barung, biasanya berisi 5-10 anggota pramuka, termasuk dengan pemimpin barung itu sendiri.

Dalam pramuka siaga juga terdapat beberapa pembagian tingkatan lagi yang mungkin belum Anda ketahui. Tingkatan dalam pramuka siaga tersebut biasanya dikenal dengan tingkatan siaga mula, siaga bantu, dan siaga tata, yang dimana masing-masing memiliki rentan usia yang berbeda pula.

Dalam tingkatan pramuka siaga, biasanya anggota pramuka akan dibekali dengan materi pramuka siaga yang berkaitan dengan pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.

Materi-materi tersebut akan dikemas semenarik mungkin untuk meningkatkan minat anggota pramuka dalam mengikuti kegiatan pramuka dan masing-masing memiliki tujuan tertentu.

Pramuka Penggalang

Pada tingkatan berikutnya, terdapat tingkatan pramuka yang disebut dengan pramuka penggalang yang memiliki anggota dengan rentan usia 11-15 tahun atau siswa-siswi yang berada pada rentan usia sekolah menengah pertama.

Sebutan bagi anggota pramuka ini sendiri diambil dari kosakata penggalang yang mengacu pada gerakan menggalang persatuan rakyat Indonesia guna melawan penjajahan demi meraih kemerdekaan.

Layaknya tingkatan pramuka siaga yang memiliki kelompok yang dikenal sebagai barung, tingkatan penggalang juga memiliki kelompok.

Sebutan untuk kelompok pramuka di tingkatan penggalang sendiri disebut dengan pasukan atau regu. Sementara pimpinan dari pasukan atau regu tersebut disebut dengan pinru, yang merupakan singkatan dari pemimpin regu.

Selain itu, pada tingkatan penggalang, terdapat pembagian tingkatan lagi yang dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu penggalang ramu, penggalang rakit, dan penggalang terap.

Penggalang Ramu

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, kata ramu memiliki makna sebagai kumpul, urun, menjadikan satu (pendapat, akar-akaran, kayu-kayuan). Karenanya, Gerakan Pramuka Indonesia menjadikan kata ini sebagai tingkatan pertama dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang sebelum dapat melanjutkan ke tingkatan selanjutnya. 

Penggalang Rakit

Sedangkan penggalang rakit sendiri merupakan tingkatan kedua dalam Syarat Kecakapan Umum satuan pramuka penggalang yang dapat dilanjutkan oleh anggota penggalang ramu.

Penggalang Terap

Dalam Syarat Kecakapan Umum, penggalang terap merupakan salah satu tingkatan tertinggi satuan pramuka penggalang setelah penggalang ramu dan penggalang rakit.

Untuk dapat naik pangkat ke penggalang terap, seorang anggota pramuka penggalang harus menyelesaikan beberapa syarat terlebih dahulu sebelum anggota tersebut dapat menerima kenaikan pangkat.

Penggalang ramu sendiri merupakan tingkatan pertama dimana dalam tingkatan ini akan mempersyaratkan kecakapan umum pertama sebelum anggota pramuka penggalang dapat naik pangkat ke penggalang rakit dan penggalang terap.

Seiring dengan berjalannya waktu dan kemampuan seorang anggota, maka anggota tersebut dapat menerima kenaikan tingkat yang masing-masing tingkatannya memiliki prasyarat tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap anggota.

Pramuka Penegak

Pada tingkat ketiga, anggota pramuka akan memiliki sebutan pramuka penegak. Dimana tingkatan pramuka penegak biasanya berisi anggota dengan usia 16-20 tahun atau pada rentan usia SMA hingga awal masuk perguruan tinggi.

Nama penegak sendiri mengacu pada upaya penegakan kemerdekaan Indonesia pada masa perjuangan dahulu.

Layaknya kedua tingkatan sebelumnya, di pramuka penegak juga terdapat satuan terkecil pramuka, yang disebut dengan sangga.

Pada setiap sangga, umumnya memiliki jumlah anggota sebanyak 7-10 orang. Beberapa sangga juga biasanya digabungkan lagi dalam satu ambalan yang dipimpin oleh satu sangga utama atau disebut pradana.

Selain itu, tingkatan dalam pramuka penegak juga dibagi menjadi dua tingkatan lagi, yaitu penegak bantara dan penegak laksana.

Pramuka Pandega

Terakhir, merupakan tingkatan pramuka tertinggi. Dimana anggota pada tingkatan ini dipanggil dengan sebutan pandega.

Anggota pramuka pandega sendiri biasanya berusia sekitar 21-25 tahun atau mereka yang sudah berada pada jenjang pendidikan perguruan tinggi.

Selain dipanggil dengan sebutan pandega, anggota pada tingkatan ini biasanya juga dikenal dengan istilah senior rover dan remaja madya yang biasanya terdapat di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia.

Arti dari sebutan pandega sendiri berarti pemuka atau ahli. Selain itu, sebutan tersebut juga diambil dari masa “memandegani” atau masa-masa setelah Indonesia berhasil meraih kemerdekaan dan menjadi sebuah negara yang berdaulat.

Nah, itu tadi merupakan beberapa tingkatan pramuka yang terdapat di Indonesia saat ini, dimana tingkatan tersebut dibagi menjadi Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *